Pengaruh Suhu Deasetilasi terhadap Karakteristik Biokoagulan Kitosan dari Cangkang Kepiting
Main Article Content
Abstract
Limbah cangkang hewan Crustacea seperti kepiting dapat digunakan kembali sebagai bahan baku untuk pembuatan biokoagulan. Cangkang kepiting mengandung kitosan yang mempunyai sifat tidak beracun, mudah diuraikan oleh lingkungan dan dapat mengolah partikel koloidal. Kitosan memiliki gugus amina (NH2) yang kuat sehingga dapat digunakan sebagai polielektrolit yang bersifat multifungsi dan berperan dalam pembentukan flok. Derajat deasetilisasi merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui karakteristik kitosan. Derajat deasetilisasi merupakan jumlah persen kehilangan gugus asetil yang diubah menjadi amina (NH2). Penelitian ini menggunakan variasi suhu deatilisasi dengan waktu kontak selama 6 jam. Dihasilkan suhu deatilisasi pada suhu 125°C menghasilkan persen derajat deatilisasi yang paling tinngi.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).