Analisis Pengaruh Waktu Deasetilasi terhadap Karakteristik Kitosan dari Cangkang Kepiting
Main Article Content
Abstract
Kitosan merupakan produk deasetilasi kitin yang merupakan polimer rantai panjang glukosamin (b-1,4-2 amino-2-dioksi-D-Glukosa). Kitosan terbentuk pada proses penghilangan gugus asetil yang dilakukan setelah tahap demineralisasi dan deproteinasi. Kitosan memiliki banyak kegunaan, seperti sebagai koagulan dalam pengolahan limbah cair. Sebagai bahan baku utama dalam proses pembuatan biasanya digunakan limbah berupa cangkang dari hewan crustacea seperti kepiting. Salah satu parameter penting dalam mengetahui karakteristik kitosan yaitu derajat deasetilasi. Derajat deasetilasi (DD) menentukan seberapa besar persentase penghilangan gugus asetil yang diubah menjadi NH2 (amina). Pada penelitian ini, nilai derajat deasetilasi dioptimalkan dengan menggunakan variasi waktu kontak (4 jam, 5 jam, 6 jam) dengan suhu 125 °C pada tahap deasetilasi. Berdasarkan hasil analisa FT-IR (Fourier Transform Infra-Red) dengan menggunakan Baseline Method pada kitosan cangkang kepiting dapat diketahui nilai DD meliputi 62,4%, 72,2% dan 76,1%. Peningkatan nilai DD ini seiring dengan peningkatan waktu deasetilasi.