Biokoagulan Biji Trembesi (Samanea saman) dan Daun Mimba (Azadirachta indica) dalam Mengolah Air Limbah Industri Asam Fosfat

Main Article Content

Emeralda Eka Putri Setyawati
Adhi Setiawan
Tanti Utami Dewi

Abstract

Industri asam fosfat menghasilkan air limbah yang berasal dari Sulphuric Acid Plant, Phosphoric Acid Plant, dan Granulated Gypsum Plant. Air limbah yang dihasilkan dari masing–masing plant dilakukan pengolahan dengan metode koagulasi dan flokulasi. Penggunaan koagulan sintetik yang digunakan pada industri asam fosfat dapat menyebabkan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan. Koagulan alami biji trembesi dan daun mimba dipilih karena dapat menurunkan kadar pencemar tanpa memberikan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan. Polimer koagulan alami lebih kuat dalam pengikatan flok ketika aliran turbulen. Reaksi yang terjadi pada koagulan alami yaitu polielektrolit, yang mampu membentuk flok lebih kuat karena terjadi mekanisme double layer, flokulasi, adsorpsi–netralisasi muatan, dan adsorpsi–bridging. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase penurunan kadar pencemar pada air limbah industri asam fosfat dengan menggunakan koagulan biji trembesi dan daun mimba. Penambahan biji trembesi dan daun mimba sebagai koagulan dalam fasa larutan. Proses pembuatan koagulan diawali dengan penghilangan bagian–bagian yang tidak diinginkan, penumbukan masing–masing serbuk biji trembesi daun mimba sebesar 40 mesh, ekstraksi soxhlet dan evaporasi dengan vacum rotary evaporator, jar test, dan analisis parameter. Variasi dosis yang digunakan pada proses jar test yaitu 50 mL/L, 75 mL/L, 100 mL/L, dan 125 mL/L. Konsentrasi terbaik penambahan koagulan didapat pada variasi 125 mL/L. Komposisi larutan kombinasi koagulan alami yaitu 50% biji trembesi dan 50% daun mimba. Efisiensi removal yang dihasilkan TSS, fosfat, dan fluoride berturut–turut sebesar 49,34 %, 53,40 %, 82,86 %.

Article Details

Section
Articles