Pembuatan Pakan Ternak dari limbah Cangkang Kerang di Desa Bulak Kenjeran Surabaya
Main Article Content
Abstract
Mayoritas mata pencaharian warga desa bulak
adalah nelayan. Dalam pekerjaanya nelayan terbagi menjadi
beberapa kegiatan. Ada yang khusus menyelam untuk mencari
kerang, ada yang melaut mencari ikan. Kerang yang di dapatkan
bermacam-macam, salah satunya adalah kerang bulu. Kerang ini
diambil dagingnya dan kulitnya (cangkang) dibuang begitu saja.
Hal ini menyebabkan penumpukan limbah kerang di sekitar
pemukiman warga dan menjadikan pemandangan yang tidak
indah dan tidak menyehatkan bagi warga da khusunya bagi
lingkungan. Beberapa langkah dilakukan diantaranya adalah
membuat kerajinan sebagai oleh-oleh khas daerah kenjeran
surabaya. Akan tetapi produktifitas kerajinan dan jumlah lebih
banyak limbah kerang yang dihasilkan. Serta tidak semua
cangkang bisa digunakan sebagai kerajinan. Hanya kerang
tertentu yang memenuhi bentuk dan ukuran yang diinginkan.
Salah satu agenda pengabdian yang dilakukan untuk mengatasi
persolahan limbah cangkang kerang adalah memanfaatkan
cangkang kerang sebagai bahan pakan ternak. Kajian tentang
pemanfaatan cangkang kerang yang mengandung kalsium tinggi
sudah banyak dilakukan. Pada makalah ini di paparkan
bagaimana prosespemanfaatan kerang sebagai bahan pakan
ternak. Dalam hal ini bebek petelur dan bebek pedaging.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).