Analisa Pengaruh Penambahan Butil Hidroksi Toluena pada Korosifitas Biodiesel Minyak Jelantah Terhadap Baja Karbon
Main Article Content
Abstract
Biodiesel merupakan bahan bakar merupakan
bahan bakar nabati yang dapat diperbaruhi dan bersifat ramah
lingkungan. Keberadaan biodiesel diharapkan dapat mampu
menjadi bahan bakar alternatif dimasa mendatang akibat
menipisnya cadangan bahan fosil. Kelebihan bahan bakar
biodiesel dibandingkan dengan bahan bakar solar antara lain
biodegradable, tidak beracun, serta dapat menggantikan bahan
bakar solar diesel dalam banyak aplikasi seperti boiler dan mesin
pembakaran internal tanpa modifikasi pada mesin atau
kehilangan unjuk kerja. Biodiesel bersifat higroskopis serta
mudah teroksidasi oleh udara menghasilkan asam lemak bebas
yang bersifat korosif terutama pada logam baja. Butil hidroksi
toluene merupakan senyawa organic turunan fenol yang menjadi
alternatif inhibitor pada produksi biodiesel karena dapat
meningkatkan stabilitas biodiesel terhadap pengaruh oksidasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodiesel yang diproduksi
dari minyak jelantah memiliki kandungan FAME sebesar
98,35% dengan komponen terbesar berupa metal palmitat dan
metil linoleat masing-masing sebesar 31,31% dan 14,3%.
Karakteristik biodiesel yang diproduksi memiliki viskositas 3,5
cPs, kadar air 0,03%, TAN 0,06 mg KOH/g, dan sulfur 0,12%.
Hasil uji SEM menunjukkan bahwa sampel baja karbon yang
diimmersi pada biodiesel selama 30 hari pada suhu 30°C dengan
konsentrasi BHT 150 ppm memiliki tingkat korosi paling rendah
dibandingkan dengan sampel biodiesel tanpa menggunakan
BHT.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).