Pemanfaatan Limbah Padat Spent Bleaching Earth pada PT. SMART Tbk. Surabaya Sebagai Pengganti Agregat Halus pada Campuran Beton
Main Article Content
Abstract
PT. Sinar Mas Agro Resources And Technology
(SMART) Tbk Surabaya merupakan salah satu pabrik
pengolahan minyak kelapa sawit terbesar diIndonesia yang
menghasilkan limbah padat Spent Bleaching Earth (SBE)
mencapai 737,19 Ton dalam satu bulan. SBE tersusun dari
beberapa komposisi kimia yang salah satunya berupa SiO2
dengan prosentase mencapai 83,05%. SiO2 yang biasa dikenal
dengan debu silika berpotensi menyebabkan penyakit silikosis
apabila terlalu sering dihirup oleh pekerja. Di sisi lain, SiO2
merupakan salah satusenyawa penyusun semen Portland. Oleh
karena itu perlu diadakan penelitian tentang pengolahan dan
pemanfaaatan limbah SBE di PT. SMART Tbk. Surabaya
sebagai bahan campuran pembuatan beton.
Pada penelitian ini, SBE digunakan sebagai pengganti
agregat halus dengan variasi 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%.
Pengujian yang dilakukan adalah fineness modulus dan uji kuat
tekan. Metode mix design yang digunakan yaitu SNI 03-2834-
2000 dengan kuat tekan beton rencana f’c=28,5 MPa dan nilai
slump 12 ± 2cm. Penelitian ini menunjukkan bahwa beton
dengan campuran SBE yang memenuhi kuat tekan rencana
adalah beton SBE 10% dan SBE 20% dengan nilai kuat tekan
masing-masing sebesar 34,16 MPa dan 29,06 MPa.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).