Analisa Efektivitas Getah Pepaya dan Daun Pepaya Sebagai Inhibitor pada Pipa ASTM A53 Grade B
Main Article Content
Abstract
Pengembangan material untuk mengurangi laju korosi sangat dibutuhkan, korosi merupakan permasalahan yang sangat umum. Kerugian yang disebabkan oleh korosi seperti berkurangnya kekuatan material pipa, sehingga diperlukan biaya maintenance yang cukup mahal. Pada pengaplikasian pipa sistem ballast di Dock A Perusahaan X dengan material pipa ASTM A53 Grade B, terjadi korosi internal akibat aliran air laut dan lingkungan bawah tanah yang lembab. Untuk mengurangi laju korosi pada sistem pipa sistem ballast di Dock A. Maka penelitian ini, menggunakan bahan inhibitor organik yang ramah lingkungan sebagai material inhibitor terhadap korosi. Pengujian menggunakan metode immersion test selama 14 hari atau 336 jam dan perhitungan weight loss dilakukan untuk mengetahui laju korosi dan umur pipa tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa spesimen dengan inhibitor organik (getah pepaya) memiliki laju korosi 0,450920879 mm/tahun dan umur 20,0549 tahun. Sedangkan inhibitor daun pepaya. memiliki laju korosi sebesar 0,504716525 mm/tahun dan umur 17,9593 tahun. Hal ini menunjukan bahwa inhibitor organik dari getah pepaya lebih efektif digunakan sebagai penghambat laju korosi.
Kata kunci: korosi, inhibitor, immersion test, weight loss, pengujian
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).