Analisis Korosivitas Biodiesel Yang Diproduksi dari Minyak Goreng Bekas Terhadap Material Baja Karbon
Main Article Content
Abstract
Kemajuan teknologi di bidang industri dan transportasi mendorong konsumsi bahan bakar fosil semakin meningkat sehingga persediannya akan semakin menipis dan berpotensi menimbulkan krisis energi di masa yang akan datang. Selain itu, pembakaran dari bahan bakar fosil menjadi penyebab utama dari pencemaran udara. Hal ini mendorong pengembangan energi alternatif terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Biodiesel adalah salah satu energi alternatif terbarukan yang dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut namun pemakaian biodiesel masih berpotensi menimbulkan korosi sehingga perlu dilakukan investigasi tentang penyebab dan mekanisme korosi pada biodiesel khususnya pada baja. Bahan baku yang digunakan dalam sintesis biodiesel yaitu minyak goreng bekas dan methanol dengan molar rasio 1:6. Reaksi transesterifikasi biodiesel dilakukan pada suhu 70 oC dengan katalis NaOH dengan waktu reaksi dua dan tiga jam. Dari hasil uji GC-MS menunjukkan bahwa kandungan FAME pada biodiesel yang ditrasesterifikasi selama 2 dan 3 jam masing-masing sebesar 98,74% dan 98,41% dengan komponen yang terdiri dari metil palmitate, metil linoleat, metil oleat, dan metil stearat. Besarnya laju korosi pada baja karbon pada biodiesel dengan waktu esterifikasi reaksi 2 jam-30d-30oC yaitu 0,0212 mpy sedangkan pada biodiesel dengan waktu esterifikasi reaksi 3 jam-30d-70oC sebesar 0,79 mpy. Analisis XRD pada sample baja menunjukkan munculnya peak yang terdeteksi sebagai senyawa FeO, Fe2O3, FeO(OH) dan Fe2O2CO3 sebagai akibat dari korosi.