Analisa Kegagalan Superheater Tube Boiler Berpelapis Baja Tahan Karat Pendekatan Metalografi dan Komposisi Kimia
Main Article Content
Abstract
Kegagalan tube boiler merupakan masalah klasik yang belum dapat diselesaikan dengan baik, khususnya kebocoran akibat korosi pada temperatur tinggi. Salah satu upaya untuk mencegah kegagalan tube boiler oleh proses korosi pada temperatur tinggi yakni dengan melakukan pelapisan tube dengan baja tahan karat. Dari data operasional salah satu perusahaan pembangkit lsitrik yang telah menerapkan metode pelapisan untuk mengurangi kegagalan tube, ternyata masih dijumpai kegagalan tube khususnya pada tertiary superheater boiler yakni pada segmen tube bend. Dari data operator boiler, material tube adalah baja ASTM A213 T11 yang berpelapis SS304. Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada area yang mengalami kegagalan menggunakan teknik OES, SEM -EDX dan metalografi. Dari pengamatan visual terlihat adanya scratch pada tube bend . Hasil Optical emision Spectroscopy (OES) menunjukan adanya ketidaksesuaian spesifikasi material tube dan pelapis dengan standar baku material. Hasil SEM-EDX menunjukan adalanya produk korosi dan agen korosi seperti klor dan fluor. Dan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kegagalan tube tersebut dimulai dari korosi lokal pada scratch, rendahnya kualitas air umpan dan ketidaksesuaian spesifikasi material.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).