Analisis Pengaruh Subtitusi Limbah Fly Ash terhadap Kuat Tekan Komposit Sementitius
Main Article Content
Abstract
Tingginya pembangunan konstruksi beriringan dengan tingginya penggunaan semen. Proses produksi semen menimbulkan permasalahan lingkungan, salah satunya emisi karbon yang tinggi sehingga diperlukan material alternatif untuk mengurangi penggunaanya. Fly ash merupakan limbah hasil pembakaran batu bara yang memiliki sifat pozzolan yang dapat bereaksi dengan kalsium hidroksida dalam pembentukan senyawa yang memiliki sifat mengikat sehingga dapat menjadi salah satu material alternatif untuk mengurangi penggunaan material semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi fly ash terhadap nilai kuat tekan komposit sementitius berpenguat fiberglass dengan memanfaatkan limbah pasir sandblasting menggunakan metode eksperimen dengan variasi subtitusi fly ash pada penelitian ini adalah 0% dan 20%.Pengujian kuat tekan dilakukan saat komposit sementitius berumur 28 hari. Hasil dari pengujian kuat tekan 0% dan 20%, didapatkan nilai kuat tekan 19,70±1,04 MPa dan 30,27 ±0,86 MPa. Sehingga dari hasil pengujian tekan dapat disimpulkan bahwa spesimen dengan nilai kuat tekan tertinggi diperoleh variasi substitusi fly ash 20% yang menghasilkan kuat tekan rata-rata sebesar 30,27 ±0,86 MPa.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).