Kajian Pengelolaan Limbah Padat Fasilitas Kesehatan Dengan Pendekatan Sistem Dinamik (STUDI KASUS: KOTA PONOROGO)
Main Article Content
Abstract
Limbah padat dihasilkan oleh banyak sektor, salah satunya yaitu pada sektor kesehatan. Masih banyak fasilitas kesehatan yang kurang tepatdalam menangani masalah terkait limbah padat tersebut, salah satu faktor dari akar permasalahanini yaitu biaya pengelolaan dan aspek teknis terkait pengelolaan limbah padat. Penelitian ini dilakukan pada fasilitas kesehatan yaitu rumah sakit, puskesmas, dan laboratorium kesehatan di Kota Ponorogo. Secara umum fasilitas keshatan ini belum melakukan pengelolaan limbah padat secara tepat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memilih kebijakan pengelolaan yang tepat menggunakan sistem dinamik dengan mempertimbangkan aspek biaya dan teknik. Berdasarkan analisis sistem dinamik diperoleh sistem pengolahan limbah medis infeksius yang efektif dan efisien adalah secara terpusat menggunakan insinerator eksisting. Biaya insinerasi yang dapat dibebankan untuk fasilitas kesehatan adalah biaya insinerasi ideal Rp. 5.833/Kg. Sedangkan upaya minimasi limbah medis non infeksius dan non medis fasilitas kesehatan yang efektif dan efisien adalah dengan pemanfaatan limbah padat berpotensi daur ulang oleh sektorĀ informal, pembatasan penunggu pasien rawat inap dan komposting untuk limbah organik rumah sakit
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).