Kajian Teknis Pembuatan Bata Merah Pejal Berbahan Material Lumpur Intake
Main Article Content
Abstract
Pengambilan air laut untuk air pengisi boiler menghasilkan sedimen yang cukup banyak pada intake. Selama ini sedimen ditampung pada storage pond dengan volume storage pond A sebesar 125.443,32 m3 dan storage pond B sebesar 361.335,24 m3. Jika sudah penuh, dilakukan pengerukan. Hasil pengerukan diserahkan pada pihak ketiga, dan PT. PJB UP Gresik membayar jasa pengambilan. Penelitian ini mencoba memanfaatkan lumpur intake sebagai bahan baku
pembuatan bata merah pejal, sehingga memiliki manfaat bagi perusahaan. Pembuatan bata merah pejal, didiamkan selama 12 hari untuk mengendapkan lumpur, diaduk selama 1 hari dan dieram selama 3 hari. Lumpur siap untuk dicetak pada ukuran 240 x 120 x 65 mm, selanjutnya dikeringkan selama 16 hari dan
dibakar pada furnace dengan suhu 1.000oC, kecepatan pembakaran 160/jam, dan suhu penahan selama 5 jam. Hasil penelitian didapatkan karakteristik lumpur intake memenuhi syarat bahan baku bata merah pejal. Pengujian sifat tampak memenuhi SNI-15-2094-2000. Pengujian ukuran tidak memenuhi SNI-15-2094-2000. Pengujian kuat tekan memenuhi SII-0021-78. Pengujian daya serap air memenuhi SNI-15-2094-2000. Pengujian kadar garam total memenuhi SII-0021-78.
Kata kunci— bata merah pejal; lumpur intake; SII-0021-78; SNI 15-2094-2000.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).