Pengendalian Risiko terhadap Usaha Pembuatan Teknologi Kapal Kecil (Studi Kasus: Kapal Kayu Tiki 21 di PPNS)
Main Article Content
Abstract
Didalam sebuah proyek, pengendalian risiko dalam melaksanakan pekerjaan harus ditekankan selain aspek kualitas hasil pekerjaan yang tentunya juga harus sesuai dengan standar atau regulasi yang berlaku. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa banyak hal yang dapat menyebabkan sebuah proyek mengalami ketidakpastian kejadian risiko dalam pembuatan kapal. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dan berkelanjutan pada usaha pembuatan Kapal TIKI 21 ini perlu dilakukan pengendalian risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai risiko terutama risiko dominan yang dapat menghambat pembuatan Kapal TIKI 21, agar dapat dilakukan tindakan mitigasi dan menentukan kepemilikan risiko dari kegiatan tersebut. Mitigasi risiko dilakukan dengan menghindari risiko, mengurangi risiko, dan memindahkan risiko dimulai dari aspek institusi, regulasi, pembiayaan, serta program teknis dan non teknis. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif melalui tahapan: identifikasi risiko, penilaian risiko, penanganan risiko, dan kepemilikan risiko. Hasil yang diharapkan dari studi ini adalah muncul penilaian terhadap risiko-risiko dan akhirnya didapatkan strategi pengendalian risiko untuk menangani risiko-risiko tersebut.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).