Pengaruh Tingkat Kepolaran Solvent Terhadap Isolasi Xanthone dan Coumarine Pada Crude Ekstrak Daun Nyamplung
Main Article Content
Abstract
Tanaman Nyamplung (Calophyllum inophyllum) memiliki berbagai manfaat yang dapat dimanfaatkan mulai dari akar, batang, daun, hingga biji. Daun nyamplung mengandung banyak komponen bioaktif diantaranya xanthone dan coumarine yang bermanfaat sebagai penghambat aktivitas enzim dari HIV-1. Untuk mengisolasi komponen bioktif dari daun nyamplung, perlu dilakukan pemisahan antara kandungan polar dan non-polarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengisolasi senyawa xanthone dan coumarin serta mengetahui pengaruh tingkat kepolaran solven terhadap isolasi senyawa xanthone dan coumarin yang terkandung dalam fraksi polar crude daun nyamplung. Crude ekstrak daun diperoleh dengan metode perkolasi. Lalu dilakukan pemisahan xanthone dan coumarine dengan metode LLE (Liquid – liquid Extraction). LLE dilakukan dengan pelarut methanol (polar) dan hexane (non-polar) dengan rasio pelarut 1:1. Kadar methanol yang digunakan adalah 20%, 50% dan 80% dan 100%. Fraksi polar dan non-polar diuji secara kualitatif menggunakan TLC (Thin Layer Chromatography) dan secara kuantitatif menggunakan GC untuk menganalisa kadar xanthone dan coumarine. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil pemisahan terbaik pada 50% methanol dengan %recovery xanthone terbesar berada pada fraksi hexane (non polar) sebesar 12,12% (0,398%) dan tidak ada coumarin pada fraksi hexane (non polar).
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).