Underwater Communication Berbasis Pulse Code Modulation untuk Deteksi Gempa Bawah Air
Main Article Content
Abstract
Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yang membuatnya menjadi rawan akan gempa dan bencana lanjutannya yaitu tsunami. Bencana alam selalu menimbulkan kerugian baik berupa materi maupun korban jiwa serta trauma yang mendalam. Gempa bumi di dasar laut adalah fenomena alam yang sulit untuk diprediksi dan dimonitor secara efektif. Kebutuhan akan sistem komunikasi bawah air yang efektif dan mampu memonitor bencana alam semakin meningkat seiring dengan kebutuhan untuk meningkatkan keselamatan manusia. Dengan menggunakan sensor getaran 801S penelitian ini diharapkan mampu mendeteksi getaran gelombang seismik, sistem ini memungkinkan pengumpulan data yang akurat dan real-time. Penelitian ini membahas tentang pengembangan prototipe sistem komunikasi bawah air yang difokuskan pada pemantauan gempa di laut. Sistem ini memanfaatkan teknologi hydrophone dan metode Pulse Code Modulation (PCM) sebagai basisnya. Teknologi piezoelektrik yang terdapat pada hydrophone, menggunakan listrik pada kristal tertentu yang dapat menghasilkan gelombang suara atau akustik, adalah komponen utama desain ini untuk meningkatkan transmisi sinyal di bawah air.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).