ANALISIS KADAR AIR, KADAR ABU, DAN FIXED CARBON PADA BIOBRIKET SLUDGE IPAL DENGAN METODE KARBONISASI 400oC
Main Article Content
Abstract
Limbah sludge IPAL merupakan hasil pengolahan air limbah dalam indsutri yang berpotensi dalam pencemaran lingkungan yang wajib dikelola oleh pihak industri yang bersangkutan. Pemanfaatan sludge IPAL menjadi briket dapat menjadi alternatif yang perlu ditinjau demi meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar air, kadar abu dan fixed carbon sludge IPAL, fly ash, serbuk gergaji kayu dan sekam padi sebagai bahan baku pembuatan biobriket. Variasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah komposisi biobriket yaitu sludge IPAL, serbuk gergaji kayu, fly ash dan sekam padi (40% sludge : 50% Serbuk Kayu : 10% fly ash ; 60% sludge : 30% Serbuk Kayu : 10% fly ash ; 80% sludge : 10% Serbuk Kayu : 10 fly ash % ; 90% sludge : 10% Sekam Padi ; 80% sludge : 20% Sekam padi ; 70% sludge : 30% Sekam padi ; 100% sludge) menggunakan suhu karbonisasi 400 oC selama 120 menit. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diadapatkan nilai kadar air terendah dengan komposisi biobriket 40% sludge : 50% serbuk kayu: dan 10% fly ash sebesar 5,48 %, nilai kadar abu terendah pada komposisi 100% sludge sebesar 37,6% dan nilaiĀ fixed carbon tertinggi pada komposisi 100% sludge sebesar 30,04%.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlikel 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).