Co-Management dalam Arena Perikanan Napoloen wrasse di Kabupaten Kepulauan Anambas Tinjauan Teoritis dalam Mewujudkan Keberlanjutan Lingkungan Maritim

Main Article Content

Siti Arieta

Abstract

Abstrak - Kompleksitas pengelolaan sumberdaya maritim yang tidak maksimal mengakibatkan degradasi lingkungan laut termasuk bidang perikanan. Sangat disayangkan bahwa praktek Illegal, Unrepoted and Unregulated (IUU) Fishing tidak sejalan dengan upaya perlindungan dan pelestarian berbagai spesies yang terancam punah. Salah satunya adalah spesies Napoleon wrasse, yang tergolong sebagai ikan karang yang dilindungi menurut IUCN dan CITES namun nilai ekonomis yang dimiliki telah mengabaikan nilai ekologisnya. Dengan demikian, dibutuhkan pola pemanfaatan yang sejalan dengan prinsip berkelanjutan.
Kegagalan pengelolaan sentralistik telah membuka peluang kolaborasi antara pemerintah dan pengguna sumberdaya, yang dikenal sebagai co-management. Tulisan ini merupakan tinjauan teoritis atas persyaratan yag akan menentukan keberhasilan dan kegagalan dibentuknya co-management, dilihat dari perspektif sosiologis yakni relasi agen struktur yang dikemukakan oleh Pierre Bourdie. Co-management akan berhasil dibangun jika terdapat keterlibatan pengguna sumberdaya di tingkat lokal, kemitraan pengetahuan formal dan lokal, kapasitas institusi dan organisasi yang memadai, tahapan tata kelola, jaringan yang berevolusi, pembelajaran sosial serta aksi kolektif. Sedangkan hal- hal yang menghambat berhasilnya co-management adalah perilaku oportunistik yang dilakukan oleh free riders serta keterbatasan kapasitas dan ketiadaan komitmen bersama. Tinjauan teoritis ini diharapkan dapat berguna sebagai sebuah refleksi atas kebutuhan sistem pengelolaan baru bagi perikanan Napoleon wrasse di Kabupaten Kepulauan Anambas pada khususnya namun tidak terbatas untuk spesies dilindungi lainnya. Meskipun bukan sebuah sistem yang mujarab atau panacea bagi permasalahan perikanan, namun co- management layak untuk dijalankan karena sejalan dengan prinsip berkelanjutan.
Keywords: maritim, degradasi, napoleon wrasse, co- management, berkelanjutan

Article Details

Section
MASTER 2019