Pemanfaatan Sampah Organik dan Limbah Kotoran Hewan Sebagai Energi Baru Terbarukan Ramah Lingkungan

Main Article Content

Lutfi Wicaksono
Denny Dermawan
Gigih Alam Pambudi
Moch Luqman Ashari
Adhi Setiawan
Novi Eka Mayangsari
Ahmad Erlan Afiuddin
Mochammad Choirul Rizal
Tanti Utami Dewi
Ulvi Pri Astuti
Alma Vita Sophia
Bella Naziel Iqmalia
Fani Firmansyah
Rafi Narariya Ramadhan
Imam Hambali Azhori
Bagas Adhiwangsa

Abstract

Masalah akibat kepadatan penduduk adalah meningkatnya sampah yang mencakup keseluruhan wilayah, baik perkotaan maupun pedesaan. Sampah di wilayah pedesaan didominasi oleh sampah organik pasar dan limbah peternakan. Tidak berjalannya sistem pengolahan dan pendistribusian sampah yang baik, menyebabkan penumpukan sampah seperti pada wilayah Dusun Gedangklutuk, Desa Kedungboto, Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah organik dan limbah peternakan sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) ramah lingkungan dengan metode biodigester. Biodigester mampu mengubah sampah organik pasar menjadi biogas yang memiliki kandungan CH4 sekitar 50-75%, CO2 sekitar 25-50%, dan sisanya adalah gas lain yang persentasenya sangat kecil. Gas berasal dari penguraian bahan organik oleh bakteri anaerob dengan suhu optimum sekitar 30-35°C dan pH sekitar 6-8. Biodigester menghasilkan 847,8 liter gas  yang tertampung.

Article Details

Section
Articles