Pemanfaatan Limbah Padat Debu EAF Pada Perusahaan Peleburan Baja Sebagai Pengganti Semen Pada Campuran Beton

  • Luthfiana Nur Anisya
  • Moch. Luqman Ashari
  • Denny Dermawan

Abstract

Limbah debu EAF merupakan limbah yang berasal dari proses peleburan baja dimana debu tersebut
dihasilkan dari proses Tanur Busur Listrik atau Electric Arc Furnace (EAF) pada tahapan pemasukkan scrap dari
bucket ke dapur EAF. Menurut Lampiran 1 PP No. 101 tahun 2014, debu EAF tergolong Limbah B3. Jumlah
limbah yang dihasilkan cukup besar, yaitu untuk primary dust collector ± 4 m 3  dan secondary dust collector ± 2m 3 dan jumlahnya terus bertambah setiap hari. Selama ini pemanfaatan limbah debu EAF ini belum optimal yaitu dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, dilakukan penelitian pemanfaatan limbah debu EAF sebagai bahan bakupembuatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat limbah debu EAF, pengaruh penambahan limbah debu EAF terhadap kuat nilai tekan, serta mengetahui kelayakan beton terhadap aspek lingkungan. Penelitian yang dilakukan meliputi pengujian material, perhitungan mix design, pembuatan beton, curing, pengujian kuat tekan dan pengujian TCLP. Debu EAF digunakan sebagai pengganti semen dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. Metode mix design yang digunakan yaitu SNI 03-2834-2000 dengan f’c 30 MPa dan nilai slump 12 ± 2 cm. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa beton dengan campuran debu EAF yang memenuhi kuat tekan rencana adalah beton debu EAF 5% dan debu EAF 10% dengan nilai kuat tekan masing-masing sebesar 34,3 MPa dan 31,6 MPa. Kandungan logam berat pada beton debu EAF 5% berdasarkan hasil uji TCLP berada di bawah baku mutu sehingga beton debu EAF 5% dinyatakan layak secara teknis dan
aman dari segi lingkungan.

Kata kunci: Debu EAF, Beton, Uji Kuat Tekan, Uji TCLP.

Published
2018-01-15