Perencanaan Kegiatan Perawatan Dengan RCM II Dan Identifikasi Bahaya Perawatan Menggunakan HIRARC Dan JSA Pada Chlorine Plant

  • Falista Anggi Styadhika
  • Arief Subekti
  • Aulia Nadia Rachmat

Abstract

Chlorination plant merupakan unit penghasil sodium hypochlorite (NaOCl) yang digunakan sebagai pengusir biota laut yang akan masuk pada inlet CWP (circulating water pump) pada PT. PJB UP Gresik. Terjadinya gangguan pada komponen mesin dalam system chlorination plant akan berpotensi menghambat produksi sodium hypochlorite (NaOCl). Oleh sebab itu perlu dilakukan kegiatan perawatan yang tepat dengan menggunakan metode RCM II serta HIRARC dan JSA untuk mengidentifikasi bahaya dan membantu menganalisa potensi bahaya kerja pada saat melakukan kegiatan perawatan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat 25 failure mode yang dapat menyebabkan function failure pada chlorination plant. Penentuan kegiatan perawatan pada RCM II didapatkan bahawa terdapat 17 failure mode dapat dicegah dengan scheduled discard task, 7 failure mode dapat dicegah dengan scheduled restoration task, dan 1 failure mode dapat dicegah dengan schedule condition task. Analisa resiko berdasarkan HIRARC menunjukan bahwa sebagian besar kegiatan perawatan memiliki resiko rendah, hanya ada satu yang memiliki resiko menengah yaitu penggantian packing karet pada sambungan line discharge degas tank, yang selanjutnya pada komponen tersebut dilakukan pembuatan JSA.

Published
2018-01-17