Pengaruh Tingkat Kepolaran Solvent Terhadap Isolasi Xanthone dan Coumarine Pada Crude Ekstrak Daun Nyamplung

Authors

  • Setiyo Gunawan
  • Agustina Borhet
  • Zulfira Tri Lutfiani
  • David Febriliant Susanto
  • Hakun Wirawasista Aparamarta
  • Arief Widjaya

Keywords:

nyamplung, kepolaran, solvent , xanthone, coumarine

Abstract

Tanaman Nyamplung (Calophyllum inophyllum) memiliki berbagai manfaat yang dapat dimanfaatkan mulai dari akar, batang, daun, hingga biji. Daun nyamplung mengandung banyak komponen bioaktif diantaranya xanthone dan coumarine yang bermanfaat sebagai penghambat aktivitas enzim dari HIV-1. Untuk mengisolasi komponen bioktif dari daun nyamplung, perlu dilakukan pemisahan antara kandungan polar dan non-polarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengisolasi senyawa xanthone dan coumarin serta mengetahui pengaruh tingkat kepolaran solven terhadap isolasi senyawa xanthone dan coumarin yang terkandung dalam fraksi polar crude daun nyamplung. Crude ekstrak daun diperoleh dengan metode perkolasi. Lalu dilakukan pemisahan xanthone dan coumarine dengan metode LLE (Liquid – liquid Extraction). LLE dilakukan dengan pelarut methanol (polar) dan hexane (non-polar) dengan rasio pelarut 1:1. Kadar methanol yang digunakan adalah 20%, 50% dan 80% dan 100%. Fraksi polar dan non-polar diuji secara kualitatif menggunakan TLC (Thin Layer Chromatography) dan secara kuantitatif menggunakan GC untuk menganalisa kadar xanthone dan coumarine. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil pemisahan terbaik pada 50% methanol dengan %recovery xanthone terbesar berada pada fraksi hexane (non polar) sebesar 12,12% (0,398%) dan tidak ada coumarin pada fraksi hexane (non polar).

Published

2016-11-21

Issue

Section

Maritime safety and environmental