PENGARUH MUSCULOSKELETAL DISORDER DAN KELELAHAN KERJA TERHADAP STRESS KERJA
Abstract
Perusahaan konsultan desain kapal mempunyai banyak jenis pekerjaan salah satunya adalah production drawing. Production drawing merupakan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, sehingga aspek stress kerja perlu diperhatikan. Pada pengambilan data awal dengan kuisioner terdapat 7% karyawan dari 46 responden mengalami tingkat stress kerja tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab stress kerja, sehingga dapat dihasilkan pengendalian berupa rekomendasi untuk meminimalkan timbulnya stress kerja. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada karyawan production drawing, kemudian diolah menggunakan metode analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh musculoskeletal disorder dan kelelahan kerja terhadap stress kerja. Selanjutnya memberikan rekomendasi untuk meminimalkan terjadinya stress kerja. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda didapatkan model persamaan Y=20,476+0,102X1+0,097X2 dan terdapat variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap stress kerja yaitu variabel musculoskeletal disorder dan kelelahan kerja. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai signifikansi 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengurangi keluhan musculoskeletal disorder secara substistusi adalah dengan mengganti kursi yang digunakan dan secara administratif adalah dengan cara pemberian istirahat pendek 10 menit setiap 2 jam. Rekomendasi yang diberikan untuk kelelahan kerja secara administratif yaitu dengan pembuatan jadwal yang disesuaikan apabila ada revisi gambar sehingga tidak membebani karyawan untuk lembur hingga terlalu larut dan penambahan karyawan untuk mengurangi waktu lembur.
Kata Kunci : Kelelahan Kerja, Musculoskeletal Disorder, Regresi Linear Berganda, Stress Kerja.