PENENTUAN LINTASAN KRITIS PADA PEMBANGUNAN 2 UNIT KAPAL CATAMARAN MENGGUNAKAN METODE CPM
Abstract
Salah satu perusahaan manufaktur swasta yang bergerak di bidang pembangunan dan perbaikan kapal
alumunium di Surabaya saat ini sedang mengerjakan proyek pembangunan kapal Catamaran sebanyak 2 unit.
Sebuah proyek dengan pengalaman baru ditinjau dari kapasitas dan intensitas jangka waktu produksi yang
singkat, menjadikan proyek ini sebuah tantangan besar bagi pihak manajemen untuk menyelesaikannya dengan
hasil yang baik dan tepat waktu sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapatkan network planning pada proyek pembangunan kapal Catamaran agar tidak terjadi keterlambatan
serta mengetahui aktivitas mana saja yang termasuk lintasan kritis untuk meminimalisir terjadinya keterlambatan
dalam penyelesaian pembangunan kapal. Metode CPM (Critical Path Method) digunakan dalam penentuan
lintasan kritis. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif semi kuantitatif. Variabel penelitian yang
digunakan yaitu pembuatan daftar kegiatan proyek, penggambaran activity network diagram, penentuan EET
(earlist event time), dan LET (latest event time), perhitungan Total Float, dan menentukan lintasan kritis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan-pekerjaan yang dilalui jalur kritis adalah pada proses design, nesting
plate, bottom & hull constructions, outfitting, launching, dan sea trial, karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak
mempunyai waktu delay (penundaan).
Kata Kunci: Critical Path Method, Activity Network Diagram, EET, LET, Total Float