IMPLEMENTASI METODE RCM II OVERHEAD CRANE TERHADAP ALUR PROSES PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDEK SMITH
Abstract
Perusahaan manufaktur menggunakan overhead crane untuk membantu proses produksi dengan memindahkan barang setengah jadi untuk dilakukan proses perakitan menjadi sebuah produk beton. Dari data dilapangan, kegagalan pada komponen overhead crane tercatat sangat tinggi. Kegagalan ini dapat menyebabkan terhambatnya proses produksi dan dapat berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, karena selain alat dan bahan, manusia juga berperan dalam proses produksi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi sistem preventive maintenance yang diterapkan oleh perusahaan dan memberikan prioritas perawatan berdasarkan alur proses produksi. Metode yang digunakan adalah RCM II (Reliability Centered Maintenance II) untuk menentukan jenis perawatan dan metode CDS (Campbell Dudek Smith) untuk mengetahui alur proses produksi yang efisien. Kegagalan fungsi komponen dan penilaian risiko didapatkan dari FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) and RPN (Risk Priority Number). Kegiatan perawatan memperhatikan RCM II decision diagram.Perhitungan kuantitatif untuk menentukan kegiatan perawatan yang optimal. Sedangkan alur proses produksi yang efisien didapatkkan dari beberapa iterasi waktu proses produksi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan kegiatan Scheduled Restoration Task untuk 7 komponen, Scheduled DischardTask untuk 3 komponen, Scheduled On-condition Task untuk 7 komponen. Dan alur proses produksi yang efisien adalah pembuatan sepatu – perakitan tulangan – pembuatan beton – pembongkaran. Sehingga kegiatan perawatan dapat diterapkan dengan mempertimbangan alur proses produksi tersebut.
Kata Kunci: Alur Proses Produksi, CDS, FMEA, Perawatan Optimal, RCM II.