DESAIN BARRIER PADA MESIN SPINNING DENGAN METODE ISO 9613-2 (Studi Kasus: Perusahaan Pembuat Beton Pracetak)

  • Herlambang Syafian Arintra
  • Galih Anindita
  • Mades Darul Khairansyah

Abstract

Unit produksi Perusahaan Pembuat Beton Pracetak jalur 5 memproduksi tiang pancang ukuran diameter 50-60 cm. Pada tahapan ke lima dilakukan proses spinning dengan mesin spinning beton guna memadatkan produk beton mesin spinning beton ini menghasilkan potensi bahaya fisika berupa kebisingan. Dari data pihak perusahaan kebisingan di dekat mesin spinning terukur melebihi nilai ambang batas yang ditentukan Permenaker no 5 tahun 2018 sebesar 85 dB(A). Perusahaan berupaya menangani dengan cara pengendalian engineering control. International Standart (ISO) 9613-2 merupakan metode yang digunakan untuk pengendalian kondisi lingkungan kerja. Untuk memetakan kebisingan yang ada di lingkungan kerja, maka dilakukan pengukuran kebisingan sebanyak 390 titik. Hasil perhitungan kebisingan tertinggi yaitu sebesar 104.65 dB(A) pada frekuensi 8000 Hz. Daya redam minimal dari barrier yang dirancang yaitu sebesar 19.65 dB(A). Hasil perhitungan masing-masing bahan barrier dengan tebal 10 cm memiliki daya redam melebihi kemampuan daya redam minimal barrier. Dari hasil perhitungan nilai attenuation pada barrier berdasarkan perhitungan ISO 9613-2, didapatkan pada simulasi dengan tinggi barrier 2 m nilai attenuation kebisingan kurang dari daya redam minimal barrier, sedangkan untuk simulasi tinggi 2,25 m dan 2,5 m didapatkan nilai attenuation kebisingan melebihi daya redam minimal barrier. Kata Kunci: Attenuation, Barrier, Daya Redam, International Standart 9613-2, Kebisingan.

Published
2018-12-05