Analisis Kebutuhan dan Pembelian Alat Pelindung Diri dengan Metode EOQ pada Perusahaan Air Minum
Abstract
Pengolahan air pada umumnya melibatkan instalasi sebagai infrasturktur dan tenaga kerja sebagai penunjang proses produksi. Instalasi tersebut pada umumnya terletak pada suatu area dimana pada proses produksi terjadi memiliki potensi bahaya (hazard) yang berasal dari peralatan, tenaga kerja dan lingkungan sekitarnya. Potensi bahaya perlu dikendalikan guna meminimalisasi terjadinya penyakit akibat kerja hingga kecelakaan kerja. Perusahaan air minum di Surabaya menerapkan pengendalian bahaya berupa pengendalian administrasi serta penyediaan APD. Alat pelindung diri yang disediakan perlu diupayakan memenuhi kebutuhan untuk meminimlasisasi paparan bahaya kepada tenaga kerja sehingga penyediaannya perlu mempertimbangkan persediaan yang optimal dan aman. Berdasarkan observasi peneliti, penerapan penyediaan APD di perusahaan belum optimal karena persediaan beberapa item APD tidak terdistribusi dengan baik (kelebihan stok) dan telah melewati masa pakai. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebutuhan APD berdasarkan tinjauan terhadap potensi bahaya melalui Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) perusahaan yang telah ada dan dilanjut untuk menentukan batas pembelian aman dan ekonomis item-item APD. Pendekatan yang digunakan yakni Mean Time To Failure untuk menghitung waktu penggantian APD, Economic Order Quantity untuk mengetahui kuantitas pembelian paling ekonomis, serta Safety stock untuk mengetahui aman persediaan APD. Berdasarkan hasil penelitian, diketehaui kebutuhan APD perusahaan meliputi safety helmet, safety glasses, welding helmet, face shield, ear plug, ear muff, masker respirator, full face piece reusable respirator, respirator catridge/filter, sarung tangan kain, sarung tangan kimia, sarung tangan listrik, sarung tangan las, safety shoes, safety boots, wearpack, apron las, jas lab non-steril, serta full body harness.