Analisis Pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor Fisik Terhadap Gejala Sick Building Syndrome Pada Pegawai di Gedung Utama Perusahaan Fabrikasi Kapal

  • Hanny Dwi Raharjo
  • Wiediartini Wiediartini
  • Denny Dermawan

Abstract

Angka pencemaran udara yang tinggi di sekitar gedung utama Perusahaan Fabrikasi Kapal diduga dapat
mengakibatkan gejala Sick Building Syndrome (SBS) bagi para pengguna gedung. Banyak faktor yang dapat
mengakibatkan gejala SBS seperti karakteristik individu pegawai dan faktor fisik ruangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya pengaruh antara karakteristik individu pegawai dan faktor fisik ruangan dengan gejala SBS pada pegawai gedung utama Perusahaan Fabrikasi Kapal. Responden dalam penelitian ini sebesar 62 orang pegawai. Pada penelitian ini, karakteristik individu (umur, jenis kelamin, masa kerja dan psikososial) dan faktor fisik (pencahayaan, suhu dan kecepatan aliran udara) merupakan variabel independen. Gejala SBS merupakan variabel dependen. Data dikumpulkan dengan pengukuran dan kuesioner. Hubungan kedua variabel tersebut, dianalisis menggunakan chi-square. Pengaruh kedua variabel, dianalisis dengan uji regresi logistik ordinal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pegawai gedung utama Perusahaan Fabrikasi Kapal yang mengalami gejala SBS sebanyak 54,84 % (34 pegawai) dan yang tidak mengalami gejala SBS sebanyak 45,16 % (28 pegawai). Gejala yang paling banyak dialami oleh responden adalah iritasi mata, iritasi hidung dan sakit kepala. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa
faktor karakteristik individu pegawai yang memiliki pengaruh secara significant dengan gejala SBS adalah umur (p = 0,014) dan masa kerja (0,017). Faktor fisik yang memiliki pengaruh secara significant dengan gejala SBS adalah pencahayaan (p = 0,014) dan suhu (p = 0,004).

Published
2018-01-19