Analisis Risiko Kebocoran Gas pada Sistem Perpipaan Recycle Gas Hydrofinishing Plant dengan Menggunakan Metode Quantitative Risk Analysis (QRA) (Studi Kasus : Perusahaan Produksi Pelumas)

  • Afra Anindyta
  • Ir. Eko Julianto
  • Agung Nugroho

Abstract

Sistem perpipaan merupakan bagian yang rentang akan kebocoran, oleh karena itu, penelitian ini menganalisis risiko kebocoran gas pada sistem perpipaan recycle gas HDF plant . Tujuan pen elitian yaitu mereview HAZOP untuk mengetahui bahaya apa saja dalam proses HDF plant , menentukan skenario kebocoran gas, mengetahui tingkatan risiko kebocoran gas, tingkatan risiko average individual risk (IRav) exposed population dan total population serta memberikan rekomendasi berupa mitigasi kebocoran gas. Metode yang digunakan yaitu quantitative risk analysis untuk mengetahui tingkatan risiko berdasarkan skenario kebocoran gas. Penilaian risiko kebocoran gas menggunakan event tree analysis untuk m engetahui nilai probability of consequences initiating event hasil review HAZOP, kemudian mengalikannya dengan frekuensi kejadian berdasarkan oil gas procedures , selanjutnya menghitung nilai risiko IRav berdasarkan nilai risiko dari masing - masing skenario dan menilai apakah risiko termasuk kategori diterima, ditoleransi atau tidak dapat diterima, selanjutnya menenetukan tindakan mitigasi kebocoran gas. Hasil dari penelitian ini yaitu berdasarkan hasil review HAZOP kebocoran gas merupakan salah satu potensi bahaya yang memiliki risiko tinggi, skenario yang dibuat menggunakan realistic case dengan besar lubang kebocoran 97mm, 25mm dan 5mm pada sambungan pipa dengan flange. Tingkatan risiko tertinggi akibat kebocoran gas pada konsekuensi toxic gas dispersion sk enario lubang 5mm tergolong kategori ditoleransi. Tingkatan risiko IRav terdampak tergolong kategori ditoleransi, sedangkan risiko untuk IRav total population tergolong kategori diterima dan rekomendasi untuk mitigasi pelepasan gas yaitu dengan meningkatka n engineering design, management, deteksi gas, peringatan dini serta adanya pelatihan tanggap darurat.
Published
2018-01-19