Analisis Perhitungan Daily Noise Dose Pekerja Produksi Industri Pembuatan Pupuk di Gresik
Abstract
Industri pembuatan pupuk merupakan salah satu industri yang memiliki risiko bahaya kebisingan. Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan pada area produksi Amonia, Urea, dan ZA I-III diketahui terdapat beberapa area yang memiliki intensitas kebisingan diatas NAB atau diatas 85 dBA. Industri pembuatan pupuk merupakan industri proses yang beroperasi selama 24 jam nonstop sehingga diperlukan pekerja atau operator yang melakukan standby selama proses produksi berlangsung. Maka dari itu, diperlukan pengukuran paparan kebisingan harian pada pekerja untuk mengetahui apakah paparan kebisingan harian di setiap pekerjaan sudah sesuai dengan standar. Pengukuran paparan kebisingan harian dilakukan menggunakan alat Sound Level Meter (SLM) dan perhitungan Daily Noise Dose (DND). Berdasarkan hasil analisis perhitungan DND, diketahui bahwa masih terdapat 5 jabatan pekerja pada area produksi Amonia yang terpapar kebisingan tidak sesuai standar meskipun telah menggunakan alat pelindung telinga dari perusahaan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan terdapat area kerja yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi dan durasi kerja yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Hal ini menandakan bahwa pengendalian risiko bahaya kebisingan dengan cara penggunaan alat pelindung telinga berupa earmuff dengan kualitas redaman 24 dBA masih belum cukup dalam mengurangi risiko bahaya kebisingan. Perusahaan masih perlu melakukan pengendalian tambahan agar paparan kebisingan yang diterima pekerja sesuai dengan standar nilai ambang batas.