Identifikasi Bahaya Hot Work di Restricted Area dengan Metode HIRADC (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Tangki Timbun)
Abstract
Indonesia sebagai negara berkembang banyak melakukan proyek konstruksi dengan tujuan untuk pemenuhan infrastruktur pada berbagai sektor. Hot work (pekerjaan panas) didefinisikan sebagai pekerjaan yang berkaitan dengan pembakaran, pengelasan, atau kegiatan serupa yang dapat menimbulkan percikan api atau ledakan termasuk dalam serangkaian pekerjaan konstruksi. Pada proyek ini hot work dilakukan di restricted area, dimana terdapat pembatasan akses masuk karena adanya tangki gas hidrogen dan metanol yang membuat potensi bahaya kebakaran dan ledakan terjadi lebih tinggi. Oleh karena itu penulisĀ melakukan identifikasi bahaya menggunakan metode HIRADC. Hasil HIRADC pada pekerjaan hot work di restricted area didapatkan 40 potensi bahaya terdiri dari 36 tingkat risiko low, 18 tingkat risiko medium dan 8 potensi bahaya tingkat risiko high. Rekomendasi pengendalian untuk perusahaan berupa pengendalian administrasi dengan memastikan dan meninjau ulang prosedur atau instruksi kerja hot work serta pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan masing-masing pekerjaan yang sesuai dengan standar yang berlaku.