Perencanaan Total Productive Maintenance (TPM) untuk Meningkatkan Produktivitas Stasiun Gilingan pada PG. Kebon Agung
Abstract
PT. Kebon Agung merupakan sebuah industri manufaktur makanan dengan hasil utama berupa gula kristal putih.
Pabrik Gula Kebon Agung mempunyai kapasitas giling terpasang yaitu sebesar 15.000 Ton Cane Day (TCD)
dengan kapasitas giling efektif 12.500 TCD. Selama 3 tahun masa giling atau 17 bulan (12.240 jam), kerusakan
alat menyebabkan terjadinya berhenti giling sebanyak 766 jam yang berdampak pada tidak optimalnya proses
produksi. TPM dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas produksi dengan mencegah terjadinya kerusakan alat
melalui program pemeliharaan. TPM memiliki alat ukur yakni Overall Equipment Effectiveness yang digunakan
untuk mengetahui kerugian atau losses yang diakibatkan oleh equipment downtime. Diagram pareto digunakan
untuk mencari 80% akibat dari 20% penyebab dalam six big losses, sedangkan fishbone diagram digunakan untuk
menganalisa penyebab timbulnya losses dan usulan rekomendasi perbaikan berdasarkan konsep TPM. Hasil
penelitian menunjukkan nilai OEE yang diperoleh pada tahun 2014-2016 berkisar antara 78,15% sampai dengan
83,18%. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian efektivitas penggunaan mesin belum mencapai kondisi yang
ideal sesuai dengan Japan Institute Plant Management yaitu (85%). Hasil analisa six big losses yang digambarkan
dalam diagram pareto menunjukkan bahwa breakdown, setup and adjusment, idling and minor stoppage adalah
faktor yang dianalisa lebih lanjut. Untuk meningkatkan efektivitas mesin pada stasiun gilingan, Pabrik Gula Kebon
Agung harus menerapkan TPM berdasarkan pembuatan master plan TPM yang mengacu pada 8 pilar TPM.
Kata kunci: Fish Bone Diagram, Overall Equipment Effectiveness, Pabrik gula, Pareto Diagram, Total
Productive Maintenance