Analisis Risiko Kegagalan Mesin Wet Sandblasting Dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis dan Fishbone Diagram

  • Gita Cintya Putri Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
  • Arief Subekti Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
  • Mochamad Yusuf Santoso Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Abstract

Sandblasting merupakan proses pembersihan dari karat, debu, cat, dan oli yang menempel pada suatu permukaan material dengan cara menyemprotkan bahan abrasif (pasir). Pada perusahaan galangan kapal, kegiatan sandblasting adalah pekerjaan rutin dengan intensitas tinggi yang berisiko menimbulkan debu berlimpah. Penggunaan mesin wet sandblasting merupakan upaya meminimalisir pencemaran udara berupa debu. Pada aktualnya, penggunaan mesin wet sandblasting tetap menghasilkan debu yang banyak. Indikasi kegagalan komponen menyebabkan mesin tidak dapat berjalan maksimal. Tujuan penelitian ini melakukan analisis kegagalan pada mesin wet sandblasting untuk mengurangi potensi bahaya dari mesin wet sandblasting. Penelitian ini menggunakan metode FMEA dan Fishbone Diagram. FMEA digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan pada komponen mesin wet sandblasting serta  menghitung nilai Risk Priority Number (RPN). Nilai RPN tertinggi akan diolah menggunakan fishbone diagramFishbone diagram akan mengidentifikasi komponen dengan RPN tertinggi untuk menemukan kemungkinan penyebab masalah atau faktor-faktor yang mempengaruhi masalah dan mempermudah dalam menentukan rekomendasi. Hasil dari metode FMEA, diperoleh bahwa kegagalan tertinggi adalah blast nozzle dengan nilai RPN sebesar 48. Setelah itu, analisis yang dilakukan menggunakan fishbone diagram, ditemukan 7 faktor yang menjadi akar penyebab mal fungsi pada blast nozzle.

Published
2023-10-09