Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.

  • Atrisita Diastari
  • Priyo Agus Setiawan
  • Aulia Nadia Rachmat

Abstract

PT. SMART Tbk, Surabaya adalah pabrik pengolahan minyak dan margarin dengan bahan baku Crude Palm
Oil (CPO) dari buah kelapa sawit. Dalam melakukan pengolahan margarin didukung oleh mesin pendingin amonia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk perencanaan kegiatan perawatan sehingga meningkatkan efektifitas kerja alat
serta mengurangi angka kecelakaan yang disebabkan oleh kerusakan alat. Metode yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II). Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA) dan Risk Priority Number (RPN) digunakan untuk mengidentifikasi dan menilai resiko kegagalan fungsi
yang ditimbulkan oleh peralatan mesin pendingin amonia. Analisa kuantitatif akan dimasukkan dalam penentuan
interval waktu perawatan optimal dengan memperhatikan biaya perawatan (CM) serta biaya kerusakan (CR). Dari
hasil penelitian diketahui bahwa pada 15 equipment terdapat 18 bentuk failure mode yang dapat mengakibatkan
kegagalan pada mesin pendingin ammonia, dan terdapat RPN tertinggi sebesar 27 pada komponen belt fan
kondensor dan fan kondensor. Hasil penilaian resiko menunjukkan bahwa terdapat 4 failure mode yang dapat
dicegah dengan menggunakan scheduled restoration task. Terdapat 6 failure mode yang dapat dicegah dengan
menggunakan scheduled on conditional task. Interval waktu pada maintenance yang dilakukan pada mesin
pendingin sabroe adalah solenoid valve 2160 jam, belt fan kondensor 127,4 jam, fan kondensor 2160 jam, starter
panel 252,7 jam, motor kompresor 17 jam, pompa kondensor 135,3 jam, filter/strainer 2160 jam, pressure gauge
4320 jam, stop valve 2160 jam, check valve 2160 jam

Kata Kunci: FMEA, Interval Waktu Perawatan, Mesin Pendingin Ammonia, RCM II

Published
2018-01-15