Evaluasi dan Perancangan Sistem Proteksi Petir Internal dan Eksternal Divisi Fabrikasi Baja pada Perusahaan Manufaktur
Abstract
Petir adalah gangguan alam yang sering terjadi di Indonesia. Maka dari itu bangunan-bangunan di
Indonesia memiliki resiko lebih besar mengalami kerusakan akibat terkena sambaran petir. Intensitas petir yang tinggi di Gresik, yakni 102 hari guruh per tahun merupakan ancaman serius bagi struktur bangunan divisi fabrikasi baja perusahaan manufaktur ini. Menyadari kondisi tersebut, perlu dilakukan evaluasi sistem proteksi petir sehingga dapat bekerja dengan efektif dan efisien dan tidak mengganggu proses produksi di struktur bangunan divisi fabrikasi baja perusahaan manufaktur ini. Peningkatan performa sistem terhadap gangguan akibat petir dapatdilakukan dengan mengevaluasi dan merancang sistem proteksi petir eksternal (terminal udara, penghantar turun, serta sistem pentanahan) dan sistem proteksi petir internal.
Dengan analisis menggunakan metode sudut proteksi ditemukan bahwa pemasangan terminal udara pada
struktur bangunan masih belum dapat memberikan perlindungan yang baik pada bangunan. Evaluasi dan
Perancangan Sistem proteksi Petir internal dan eksternal berdasarkan Per. No.02/MEN/1989, SNI, PUIL, dan
IEEE.
Sistem proteksi petir internal pada struktur bangunan sebaiknya setiap panel yang berisi peralatan
elektronis dan instrumen dipasang arester yang digunakan untuk mengantisipasi efek sambaran petir tidak
langsung. Sementara itu sistem proteksi petir eksternal berdasarkan metode sudut proteksi (PER
No.02/MEN/1989) air terminal yang seharusnya terpasang sebanyak 16 buah, down conductor sebanyak 10 buah pada sisi kanan dan kiri bangunan, dan elektroda grounding ˃ 4 buah atau dapat mengikuti down conductor agar nilai resistan pembumiannya ˂ 5Ω. Untuk tindakan preventive maintenance dapat berupa pemberian kode pada setiap grounding agar mempermudah pengecekan, serta terdapat jadwal pengecekan sistem proteksi petir.