Identifikasi Pengaruh pH Terhadap Kemampuan Biosorpsi Saccharomyces cerevisiae dalam Mengurangi Kadar Cu

Main Article Content

Fariz Basyiruddin
Adhi Setiawan
Denny Dermawan

Abstract

Salah satu jenis logam berat yang memiliki sifat esensial yaitu tembaga (Cu). Cu dibutuhkan oleh organisme dalam jumlah tertentu. Cu dapat bersifat toksik dan membunuh organisme dalam jumlah yang melebihi. Biosorpsi merupakan salah satu teknologi yang memanfaatkan mikroorganisme dalam mengurangi kadar logam berat pada air limbah. Terdapat berbagai mikroorganisme yang dapat dijadikan sebagai biosorben, salah satunya yaitu Saccharomyces cerevisiae. Mikroorgnasime ini banyak digunakan dalam industri bir pada proses fermentasi dan memiliki dinding sel yang kaya akan protein, sehingga cocok digunakan sebagai biosorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan biosorben Saccharomyces cerevisiae dalam mengurangi kadar Cu yang dipengaruhi oleh pH awal larutan. Proses pembuatan biosorben terdapat beberapa tahapan yaitu pengendapan, penyaringan dan pengeringan. pH yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 3, 4 dan 5. Pengontakkan antara biosorben dengan larutan Cu 25 mg/L menggunakan magnetic stirrer sebagai pengaduknya selama 1, 2 dan 3 jam. Konsentrasi akhir Cu setelah dikontakkan dengan biosorben diukur dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis yang telah terkalibrasi. Pada penelitian ini, didapatkan hasil pada pH 3 waktu kontak 1 jam berat biosorben 0,25 gr persen penurunannya 15,2%,  pada pH 4 waktu kontak 1 jam berat biosorben 0,25 gr persen penurunannya 43,92%. Pada pH 5 waktu kontak 1 jam berat biosorben 0,25 gr persen penurunannya 47,4%. Dari seluruh hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa semakin tinggi pH awal larutan, maka semakin besar pula persen removal-nya.

Article Details

Section
Articles