Rekayasa Teknologi Reverse Osmosis Bertenaga Surya untuk Penyediaan Air Irigasi Berkelanjutan di Lahan Kering Madura
Keywords:
Reverse Osmosis, Energi Surya, Rekayasa Proses, Madura, PadiAbstract
Pulau Madura menghadapi keterbatasan air tawar yang diperparah oleh intrusi air laut. Kondisi ini menurunkan
produktivitas pertanian, khususnya padi. Teknologi reverse osmosis (RO) terbukti efektif dalam mengubah air
laut menjadi air tawar, tetapi konsumsi energi listrik tinggi menjadi hambatan utama. Artikel ini mengkaji integrasi
RO dengan energi surya sebagai solusi penyediaan air irigasi berkelanjutan. Metode penelitian mencakup studi
literatur, perhitungan kebutuhan energi RO, analisis potensi energi surya, simulasi integrasi energi, serta analisis
lingkungan dan sosial ekonomi menggunakan Life Cycle Assessment (LCA). Hasil menunjukkan bahwa unit RO
kapasitas 10 m³/hari memerlukan 18–20 kWh/hari. Panel surya 5 kWp di Madura mampu menghasilkan 20–22
kWh/hari, mencukupi kebutuhan operasi. Sistem ini meningkatkan intensitas panen padi dari 1 kali menjadi 2–3
kali/tahun dan menurunkan emisi karbon ±30% dibanding energi fosil. Integrasi RO-surya berkontribusi pada
SDGs 2, 6, dan 7 (Elsaid et al., 2022; Zhang et al., 2024)