Analisis Pengaruh Variasi Lumpur Tinja dan Kulit Nanas pada Pengomposan terhadap Suhu, Kadar Air dan Elektrokonduktivitas
Keywords:
EC, Frekuensi Feeding, Larvakomposting, MoL Nasi Basi, Variasi BahanAbstract
Pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkan peningkatan volume lumpur tinja dengan kandungan mikroorganisme berbahaya. Di sisi lain lumpur tinja dapat dimanfaatkan sebagai kompos karena memiliki C-Organik dan N-Total. Pemanfaatan daging buah nanas saja tanpa mengolah kulitnya menimbulkan penumpukan limbah kulit nanas. Pengomposan menjadi salah satu alternatif untuk mengolah limbah lumpur tinja dan kulit nanas. Pengomposan menggunakan larva BSF dipilih karena berpotensi menghasilkan residu yang bermanfaat dan maggot berprotein. Selama pengomposan terdapat penambahan MoL dari nasi basi untuk mempercepat pengomposan. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh variasi komposisi bahan, feeding regime dan penambahan MoL terhadap suhu, kadar air, dan elektrokonduktivitas kompos. Variasi komposisi bahan yang digunakan dalam pengomposan adalah 100% lumpur tinja, 50% lumpur tinja + 50% kulit nanas, dan 75% lumpur tinja + 25% kulit nanas. Variasi feeding regime dilakukan setiap hari dan 3 hari sekali dengan dosis MoL nasi basi sebanyak 0 mL dan 80 mL. Masing-masing variasi tersebut dilakukan penambahan kompos setengah matang karena kadar air kompos yang masih melebihi SNI hingga akhir pengomposan. Hasil menunjukkan adanya pengaruh komposisi bahan, penambahan MoL dan feeding regime terhadap parameter suhu, kadar air, dan elektrokonduktivitas menggunakan uji MANOVA.