Pengelolaan Limbah Sandblasting Melalui Teknologi Stabilisasi-Solidifikasi Berbasis Sulfur Hasil Samping Industri Oil and Gas
Keywords:
Solidifikasi, Limbah B3, Kuat Tekan, Sandblasting, SPCAbstract
Proses sandblasting merupakan metode pembersihan permukaan logam yang umum digunakan di industri
perkapalan, namun menghasilkan limbah B3 berupa debu abrasif yang mengandung logam berat seperti tembaga
(Cu) dan kromium (Cr). Limbah ini berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan tepat.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019 mencatat sebanyak 66 kejadian kedaruratan
limbah B3, dengan luas lahan terkontaminasi yang sedang dipulihkan mencapai 840.024,85 m2. Di sisi lain,
limbah sulfur dari industri oil and gas juga menjadi permasalahan tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji pemanfaatan limbah sulfur sebagai bahan pengikat dalam proses solidifikasi limbah sandblasting
menggunakan metode Sulphur polymer concrete (SPC). Metode yang digunakan meliputi pengujian sifat kimia
material dengan X-Ray Fluorescence (XRF), perencanaan komposisi campuran (mix design), pembuatan benda
uji berbentuk kubus, dan pengujian kuat tekan sesuai Permen LHK No. 6 Tahun 2021. Hasil analisis XRF
menunjukkan bahwa limbah sandblastmemiliki kandungan SiO? tinggi (87,93%) dan sisanya adalah logam berat,
sedangkan limbah sulfur memiliki kemurnian SO? sebesar 99,2% sisanya adalah pengotor. Pengujian kuat tekan
menunjukkan bahwa variasi A1 hingga A4 memenuhi standar minimum 10 ton/m2, dengan variasi A3 sebagai
komposisi terbaik. Penelitian ini menunjukkan bahwa SPC berpotensi sebagai solusi pengelolaan limbah B3
dengan stabilisasi - solidifikasi yang aman dan berkelanjutan, sekaligus mendukung pemanfaatan limbah industri
sebagai material konstruksi alternatif.