Analisis Kadar Air, Kadar Abu dan Nilai Kalor pada Biobriket dengan Perbandingan Cangkang Kelapa Sawit dan Manure Sapi 70:30
Keywords:
Biobriket, Cangkang Kelapa Sawit, Manure Sapi, PirolisisAbstract
Pemanfaatan limbah biomassa sebagai bahan baku biobriket merupakan solusi alternatif dalam pengelolaan limbah organik secara berkelanjutan. Cangkang kelapa sawit dan manure sapi merupakan limbah biomassa yang melimpah di Indonesia dan berpotensi sebagai bahan baku biobriket karena kandungan karbon dan nilai kalor yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas biobriket dari campuran cangkang kelapa sawit dan manure sapi dengan rasio 70:30 menggunakan metode pirolisis pada suhu 350°C dan 450°C, mengacu pada standar SNI 01-6235-2000. Proses pirolisis dilakukan selama 120 menit untuk mendekomposisi bahan menjadi arang sebagai bahan baku biobriket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu pirolisis dari 350°C menjadi 450°C dapat meningkatkan kualitas biobriket. Pada suhu 450°C, biobriket memiliki kadar air 1%, kadar abu 7,8%, dan nilai kalor 6.360,86 kal/g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi bahan baku dan perlakuan pirolisis efektif menghasilkan biobriket yang memenuhi standar SNI 01-6235-2000 pada parameter kadar air, kadar abu, dan nilai kalor.