Pengaruh Waktu Pengendapan dan Konsentrasi Awal Congo Red Terhadap Efisiensi Penyisihan Menggunakan Biokoagulan Magnetik Petai Cina dengan Metode ANOVA One Way
Keywords:
Biji Petai Cina, Fe3O4, Congo Red, Koagulasi-Flokulasi, ANOVAAbstract
Pertumbuhan industri tekstil di Indonesia berdampak pada peningkatan limbah zat warna sintetis seperti Congo red yang bersifat toksik dan sulit terurai. Salah satu metode penanganan yang efektif dan ekonomis adalah koagulasi-flokulasi menggunakan biokoagulan berbasis biomassa. Ekstrak protein dari petai cina mengandung gugus fungsional bermuatan positif yang mampu menetralkan partikel koloid, sedangkan Fe?O? memberikan sifat magnetik untuk mempermudah pemisahan. Penelitian ini mengkaji efisiensi penyisihan Congo red menggunakan biokoagulan magnetik berbasis ekstrak biji petai cina (Leucaena leucocephala) yang dimodifikasi dengan Fe?O? melalui metode sonikasi. Pengujian dilakukan terhadap variasi waktu pengendapan 6, 12, 18, 24, dan 30 menit dan konsentrasi awal congo red 5, 10, 20, 40, 80, 100, dan 150 ppm yang diatur pada pH 3, menggunakan dosis koagulan 150 ppm. Hasil uji spektrofotometri UV-Vis menunjukkan efisiensi tertinggi sebesar 99,4% pada waktu pengendapan 18 menit dan konsentrasi awal 100 ppm. Uji ANOVA one-way mengonfirmasi bahwa kedua variabel memiliki pengaruh signifikan (p < 0,05) terhadap efisiensi penyisihan zat warna.