Pengaruh pH terhadap Kemampuan Komposit Adsorben Hidroksiapatit Tulang Ikan-Biochar Kulit Pisang Kepok untuk Menurunkan Limbah Pewarna Industri Tekstil

Main Article Content

Dyah Isna Nurhidayati
Nora Amelia Novitrie
Denny Dermawan

Abstract

Industri tekstil yang ada di Indonesia sebanyak 1.540 industri. Produksi tekstil di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang melebihi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02% pada periode yang sama. Industri tekstil berpotensi pencemaran dikarenakan menghasilkan zat pewarna seperti methylene blue. Kulit pisang kepok mempunyai kandungan lignin sebesar 20,21% sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai biochar. Proses karbonisasi menggunakan plasma dengan power 1,2kW, gas 9 SLM, dan waktu 5 menit. Selain itu, tulang ikan memiliki kandungan kalsium sebesar 60% untuk pembuatan hidroksiapatit. Kemampuan hidroksiapatit untuk menganalis pengaruh variasi pH. Biochar dan hidroksiapatit dikompositkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Konsentrasi yang digunakan 500 ppm dengan variasi pH 2, 4, 6, 8, 10, dan 12, serta menggunakan massa adsorben 1 g/l. Efisiensi penyisihan methylene blue tertinggi terjadi pada massa adsorben 0,5 g/L dengan konsentrasi 500 ppm pada pH 12 dalam 180 menit yaitu sebesar 99,89% dengan kapasitas adsorpsi sebesar 288,527 mg/g. Adsorben dalam pengujian adsorpsi konsentrasi methylene blue sebesar 500 ppm di uji menggunakan spektrofotometri Uv-Vis. Ini menyiratkan bahwa kondisi optimal pH untuk adsorpsi methylene blue menggunakan adsorben komposit adalah pada pH basa, khususnya pH 12. Pada penelitian ini menggunakan uji statistika ANOVA.

Article Details

Section
Articles