Analisis Suhu Pengomposan Kotoran Kucing dan Sisa Makanan Menggunakan Larva Black Soldier Fly (BSF) Penambahan MoL Nasi Basi
Main Article Content
Abstract
Meningkatnya jumlah limbah padat organik menjadi masalah pencemaran lingkungan. Kotoran kucing merupakan limbah organik yang berasal dari peternakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah kotoran kucing dan sisa makanan. Metode yang digunakan dalam melakukan pengolahan kotoran kucing dan sisa makanan menggunakan komposting Black Soldier Fly Larvae dengan penambahan MoL nasi. Komposisi limbah yang digunakan yaitu (100% KK), (50% KK+50% SM) dan (25% KK+75% SM). Penambahan variasi MoL nasi basi adalah 0 ml, 40 ml, dan 80 ml. Pengomposan menggunakan reaktor dengan dimensi 50cm x 50cm x 15cm. Analisis pengaruh variasi penelitian dilakukan pada parameter suhu kompos. Dimana monitoring suhu dilakukan selama 15 hari pengomposan. Hasil analisis selama 15 hari telah memenuhu standar SNI 19-7030- 2004. Dimana hasil yang telah didapatkan suhu pada semua reaktor memiliki suhu sama dengan suhu air tanah. Memperlihatkan bahwa suhu pada reaktor 1-9 mengalami fluktuasi dari hari ke-0 hingga hari ke-13. Kenaikan suhu ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas mikroorganisme setelah proses pemberian umpan (feeding). Perubahan suhu mencerminkan aktivitas mikroorganisme dalam menguraikan bahan organik. Suhu optimum pada reaktor 1-9 tercapai pada hari ke-14-15, dengan suhu mencapai 30°C, menunjukkan bahwa kompos telah memasuki fase pematangan. Fase suhu optimum ini penting karena menandakan kompos telah mencapai tahap pematangan.