Efektivitas Kombinasi Biokoagulan Kitosan Cangkang Kepiting Bakau (Scylla serrata) dan Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta C.) dalam Menurunkan Kadar COD dan Fosfat pada Limbah Laundry
Main Article Content
Abstract
Beban pencemar limbah laundry dapat diatasi melalui proses koagulasi-flokulasi menggunakan biokoagulan kitosan cangkang kepiting bakau dan kulit singkong yang ramah lingkungan. Kitosan cangkang kepiting bakau mengandung gugus amina kuat (NH2) sebagai polielektrolit multifungsi dan berperan dalam pembentukan flok. Kulit singkong kaya akan pati yang dapat digunakan sebagai koagulan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar persentase penurunan kadar COD dan fosfat pada limbah laundry menggunakan kombinasi biokoagulan kitosan cangkang kepiting bakau dan pati kulit singkong. Proses pembentukan kitosan melalui tahap demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi. Pati kulit singkong diperoleh melalui ekstraksi pati dengan
tahapan pencucian, pengecilan ukuran, perendaman, pendinginan, pencairan, penyaringan, sentrifugasi, penetralan pH, sentrifugasi ulang, dan pengeringan. Jar test dilakukan secara batch dengan kondisi putaran cepat 100 rpm selama 1 menit, putaran lambat 60 rpm selama 10 menit, dan sedimentasi selama 30 menit. Variasi komposisi dosis biokoagulan kombinasi pada proses jar test 25 ppm : 25 ppm, 50 ppm : 50 ppm, 75 ppm : 75 ppm, dan 100ppm : 100 ppm. Efisiensi penyisihan COD dan fosfat terbaik dihasilkan pada konsentrasi 25 ppm : 25 ppm sebesar 42,83% dan 86,72%.