Analisis Termal Pada Biobriket Kulit Durian dan Kulit Jagung dengan Perekat Tepung Tapioka
Main Article Content
Abstract
Kebutuhan akan energi yang terus meningkat mengakibatkan semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil sehingga diperlukan energi alternatif. Salah satu energi alternatif terbarukan yakni biomassa, mengingat bahan untuk membuat biomassa sangat melimpah di Indonesia. Bahan biomassa sangat mudah ditemukan dari aktivitas pertanian, peternakan, kehutanan, perkebunan, perikanan dan limbah-limbah lainnnya. Biomassa bisa menjadi salah satu pilihan sumber energi alternatif. Kulit jagung dan kulit durian hingga saat ini masih kurang dimanfaatkan dengan baik sehingga jika limbah tersebut dibiarkan begitu saja dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Kulit jagung dan kulit durian sangat cocok digunakan sebagai bahan baku biobriket karena memiliki kandungan selulosa. Biobriket dalam penelitian ini tersusun atas komposisi kulit durian 50% : kulit jagung 50%. Suhu pirolisis dalam penelitian ini digunakan sebesar 350? dan perekat yang digunakan terbuat dari tepung tapioka. Biobriket yang sudah jadi selanjutnya dilakukan analisis termal (TGA) dengan suhu maksimal 600? dan kenaikan suhu 5?/menit. Sampel mulai terdegradasi pada suhu 71,40? dan berat mulai konstan pada suhu 538,51?. Terjadi penurunan masa sebesar 70,43% pada suhu 285? - 399,71?.