Pengaruh Variasi Bahan Tulang Ikan, Sekam Padi, Ampas Tebu dan Suhu Pirolisis terhadap Kadar Air Biochar
Main Article Content
Abstract
Industri pengolahan perikanan, pertanian maupun perkebunan menghasilkan limbah dari sisa produksi. Limbah ini biasanya dibuang secara open dumping tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut, hal ini mengakibatkan bau yang tidak sedap. Diperlukan pengolahan dan penanganan lebih lanjut untuk mengurangi
dampak negatif dari limbah. Metode sederhana dan cocok untuk mengolah limbah biomassa adalah pirolisis dengan produk yang dihasilkan berupa biochar. Metode pirolisis merupakan proses pemanasan biomassa pada suhu tinggi tanpa oksigen atau dengan sedikit oksigen. Biochar dapat diaplikasikan ke tanah untuk tujuan memperbaiki kualitas tanah. Pembuatan biochar pada penelitian ini dari variasi bahan tulang ikan, sekam padi, dan ampas tebu. Karakteristik biochar merupakan faktor penting dalam penggunaannya untuk pembenah tanah. Kadar air merupakan salah satu karakteristik biochar yang penting sebagai pembenah tanah. Hasil pengujian kadar air biochar terendah pada suhu 350°C sebesar 0,31% (tulang ikan 70% : sekam padi 30%). Selain itu kadar air biochar tertinggi pada suhu 500°C sebesar 1,13% (tulang ikan 100%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variasi bahan tidak berpengaruh terhadap kadar air biochar, namun suhu pirolisis memiliki pengaruh terhadap kadar air biochar. Berdasarkan SNI 06-3730-1995 tentang Arang Aktif Teknis, nilai maksimal dari kadar air sebesar 15%. Hal ini menunjukkan nilai kadar air seluruh sampel biochar telah memenuhi standar.