Pengaruh Jenis Tawas terhadap pH dan Kadar TSS Air Limbah Industri Kimia
Main Article Content
Abstract
Air limbah industri kimia diolah menggunakan proses koagulasi dengan konsumsi koagulan tawas mencapai 175,2 kg/jam. Tawas umumnya dibuat dengan bahan baku bauksit yang termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Alternatif pengganti bauksit yaitu limbah yang memiliki kandungan aluminium misalnya plastik multilayer. Aluminium dalam plastik multilayer dapat didaur ulang melalui metode ekstraksi green solvent menggunakan asam laktat dan DES (choline chloride – asam laktat, rasio molar 1:9) dan dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku pembuatan tawas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji performa tawas berbahan baku aluminium hasil recovery dari multilayer menggunakan asam laktat dan DES dalam menyisihkan pH dan kadar
TSS air limbah industri kimia, kemudian membandingkannya dengan tawas komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa tawas multilayer-asam laktat dalam menurunkan kadar pencemar air limbah industri kimia lebih baik daripada tawas multilayer-DES dan tawas komersial. Efisiensi penyisihan TSS yaitu
98,22% pada tawas multilayer-asam laktat, 97,61% pada tawas multilayer-DES, dan 94,76% pada tawas komersial. Perubahan pH air limbah teramati pada semua jenis tawas, dari pH awal 3 menjadi 7.