Analisis Pengaruh Pengomposan Sampah Sisa Makanan dan EcengGondok (Eichornia crassipes) terhadap Suhu dan Kadar Air
Main Article Content
Abstract
Timbulan sampah tahun 2022 di Indonesia mencapai 17.729.071,73 ton/tahun, dimana 41,7% adalah sisa makanan dari sampah rumah tangga. Eceng gondok dalam badan air dengan jumlah tidak terkendali mengakibatkan banjir, pendangkalan dan permasalahan lainnya. Kedua bahan tersebut berpotensi dijadikan
kompos karena memiliki kandungan unsur mikro dan makro yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. Salah satu metode pengomposan yang dapat digunakan yaitu biokonversi menggunakan larva BSF untuk merombak sampah organik. Pengomposan menggunakan larva BSF mampu mendegradasi sampah organik lebih dari 50%, serta menghasilkan kompos dengan kandungan penyubur tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisa pengaruh variasi komposisi bahan dan feeding regime terhadap parameter suhu serta kadar air hasil pengomposan. Penelitian ini menggunakan reaktor berukuran 50 cm x 50 cm x 20 cm, dengan jumlah larva BSF sebanyak 1600 ekor per reaktor. Variasi komposisi yang digunakan 100% sisa makanan, 100% eceng gondok, 40% sisa makanan + 60% eceng gondok, dan 60% sisa makanan +40% eceng gondok dengan variasi feeding regime 1 hari dan 3 hari sekali. Kualitas kompos mengacu pada baku mutu SNI 19-7030-2004. Hasil akhir pengamatan suhu berada pada rentang 28?C-30?C dan telah memenuhi baku mutu kompos. Sedangkan untuk kadar air, terdapat beberapa reaktor belum memenuhi baku mutu (<50%). Hasil pengukuran kadar air berada pada rentang nilai 47%-65%.