Ketahanan Tanaman Typha angustifolia dan Ipomoea aquatica Terhadap Konsentrasi Air Limbah Tambak Udang dengan Metode Range Finding Test (RFT)
Main Article Content
Abstract
Kegiatan budidaya tambak udang selain menghasilkan produk pangan berupa udang juga menghasilkan limbah cair. Tambak udang yang terdapat di Pasuruan memiliki konsentrasi fosfat dan amonia yang melebihi baku mutu yang memiliki besaran 0,1 mg/L. Permasalahan tersebut mendorong adanya pengolahan lebih lanjut untuk mereduksi kadar fosfat dan amonia. Metode pengolahan limbah cair yang umum dilakukan dengan memanfaatkan tanaman disebut fitoremediasi. Proses Range Finding Test (RFT) merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk mengetahui berapa besar persentase konsentrasi air limbah yang dapat diterima oleh tanaman. Tahapan ini dilakukan sebelum tanaman dimanfaatkan sebagai agen fitoremediator untuk pengolahan limbah cair. Penelitian ini meliputi pengujian Range Finding Test pada tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica) yang disiapkan dengan metode germenasi dan ekor kucing (Typha angustifolia) yang disiapkan dengan metode propagasi. RFT dilakukan selama 96 jam di 5 konsentrasi yang berbeda sesuai dengan USEPA Guidelines Part 850.4500. RFT yang dilakukan pada ekor kucing memiliki rentang persentase konsentrasi 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. RFT yang dilakukan pada kangkung air memiliki rentang persentase konsentrasi 0%, 15%, 30%, 45%, 60% dan 75%. Tanaman ekor kucing mampu bertahan hidup pada persentase 100% air limbah, sedangkan kangkung air dapat bertahan hidup pada persentase 50% air limbah.