Variasi Penambahan Asam Sulfat terhadap Kualitas Pelumas Hasil Pemurnian menggunakan Metode Acid-Clay Treatment
Main Article Content
Abstract
Industri galangan kapal merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah pelumas. Galangan kapal yang ada di Lamongan menghasilkan limbah pelumas sebesar ±64.800 liter per tahun. Berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014 limbah pelumas bekas termasuk limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3). Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 diharuskan untuk mengelola limbah tersebut. Pemurnian merupakan salah satu solusi untuk memurnikan pelumas agar dapat dimanfaatkan kembali. Penelitian ini menggunakan metode acid-clay treatment dengan asam sulfat sebagai asam kuat dan bentonit sebagai adsorben. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis konsentrasi optimum asam sulfat dengan konsentrasi 5%wt, 8%wt dan 10%wt. Clay treatment dilakukan dengan menggunakan konsentrasi bentonit 50%. Parameter yang digunakan sebagai indikator kualitas yaitu densitas, viskositas kinematik dan warna Didapatkan hasil optimum dengan variasi asam sulfat 10%. Hasil penelitian menghasilkan pelumas dengan densitas 0,8546 g/ml, viskositas kinematik 147,3713 cSt dan warna 6,0. Pelumas hasil pemurnian hanya memenuhi standar untuk parameter viskositas kinematik, belum memenuhi standar untuk parameter densitas dan warna.