Pengomposan Sampah Daun Angsana menggunakan Cacing Eisenia fetida dengan Penambahan MOL Nasi Basi

Main Article Content

Athi’ Farida
Vivin Setiani
Ayu Nindyapuspa

Abstract

Pelabuhan Tanjuk Perak Surabaya memiliki fasilitas pengolahan sampah daun berupa rumah kompos. Sampah daun yang diolah merupakan hasil perantingan pohon angsana yang berada di taman dan sekitar jalan Pelabuhan Tanjung Perak. Pengolahan sampah daun di rumah kompos Pelabuhan Tanjung Perak menggunakan metode open windrow. Tahapan pengomposan hanya meliputi pencacahan dua kali, lalu ditumpuk di tempat terbuka beratap tanpa komposter. Hasil dari pengomposan tersebut belum maksimal, dikarenakan kompos yang dihasilkan masih berbentuk daun. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan adanya modifikasi teknologi dalam pengomposan, salah satunya menggunakan metode vermicomposting. Penelitian ini menggunakan jenis cacing tanah Eisenia fetida dengan lama pengomposan 21 hari. Vermicomposting memanfaatkan Mikroorganisme Lokal (MOL) dari nasi basi untuk mempercepat proses pengomposan. Komposisi sampah terdiri dari 40% daun angsana, 40% kotoran sapi dan 20% serbuk kayu. Reaktor pengomposan menggunakan metode continous flow bin dengan dimensi 45 cm x 30 cm x 35 cm. Pengukuran yang dilakukan yaitu warna, tekstur, bau, kadar air, suhu, pH, C, N, rasio C/N, P2O5, dan K2O. Hasil akhir pengomposan telah memenuhi SNI 19-7030-2004 tentang spesifikasi kompos dari sampah organik. Kandungan rasio C/N pada kompos yang dihasilkan oleh cacing Eisenia fetida dengan penambahan MOL nasi basi yaitu 20,04.

Article Details

Section
Articles